Simalungun – Faktanya bahwa pengawasan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PU-TR) Kab. Simalungun lemah dalam melakukan pengawasan. Setelah sebelumnya diberitakan oleh media ini pihak Dinas PU-TR Kabupaten Simalungun merasa gerah sehingga proyek asal jadi tersebut di bongkar. Artinya bahwa selama ini Dinas PU- TR melalui PPK tidak profesional dalam melakukan pengawasan, dan kuat dugaan ada kepentingan atau kolaborasi dengan pelaksana proyek dengan istilah TST (Tahu Sama Tahu). Artinya selama pembangunan proyek, PPK tidak bekerja secara totalitas dan profesional, dan kuat dugaan jika hal tersebut tidak diketahui oleh awak media maka akan berjalan dengan baik- baik saja.
Agus intra selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) membenarkan pembongkaran proyek asal jadi tersebut, dengan mengirimkan video pembongkaran kepada awak media ” Udah kita perintahkan dibongkar ya lae ” tulis Agus kepada awak media setelah sehari sebelumnya diberitakan oleh media ini. Pembongkaran bangunan proyek lantaran pekerjaan pembangunan drainase oleh PT. Karya Murni Perkasa diduga asal jadi dan tak sesuai dengan RAB, bahkan kualitas pekerjaan tak baik dan terkesan mencari keuntungan besar dari pekerjaan tersebut.
Hal itu terlihat dari adanya alat berat seperti excavator yang melakukan pembongkaran dilokasi.
diberitakan media online ceklisdua.net proyek pembangunan drainase rekonstruksi jalan Simpang Nagojor / Tanah Jawa – Jawa Maraja Bah Jambi senilai 11.979.847.760.00 di jalan Simpang nagojor/ Tanah Jawa – Jawa Maraja, Kec. Jawa Maraja Bah Jambi, Kabupaten Simalungun yang proses pengerjaannya diduga asal- asalan akhirnya dibongkar Dinas PU -TR Kabupaten Simalungun, Rabu ( 2/10/2024).(RG)
