Simalungun, – Subholding PalmCo dibentuk melalui penggabungan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V, VI dan XIII ke dalam PTPN IV sebagai surviving entity dan pemisahan tidak murni PTPN III (Persero) ke dalam PTPN IV. Sedangkan Subholding SupportingCo dibentuk melalui penggabungan PTPN II, VII, VIII, IX, X, XI, XII, dan XIV ke dalam PTPN I.
PALMCO memiliki Harapan menjadi perusahaan sawit terbesar di dunia. Untuk mencapai hal tersebut mestinya perusahaan PTPN IV yang sebagai surviving entity dan pemisahan tidak murni PTPN III (Persero) ke dalam PTPN IV harus benar melakukan perawatan Tanaman Belum Menghasilkan(TBM)kelapa sawit dengan baik agar dapat mencapai harapan yang diinginkan.
Padahal, perawatan sejak dini terhadap tanaman belum menghasilkan (TBM) menjadi salahsatu aspek penting untuk diperhatikan agar kelak kelapa sawit membuahkan hasil maksimal.
Adapun perawatan seperti pendaringan, penyiangan, penyulaman, pemupukan, dan pemberantasan hama dan penyakit, wajib dilakukan agar pertumbuhan tanaman kelapa sawit sehat dan normal.
Namun hal itu terkesan tidak dilakukan oleh pihak manajemen PTPN IV Unit Bah Jambi di afdeling IV dilokasi yang tertuang sesuai geografis Dusun II Hubuan Nagori Bosar Galugur kecamatan Tanah Jawa kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara Sabtu (14/9/24). Terutama terhadap TBM (Tanaman Belum Menghasilkan).
Dari pantauan awak media TBM(Tanaman Belum Menghasilkan)milik milik PTPN IV itu terlihat Areanya semak Rumput dan kacangan tidak tumbuh (MUCUNA).berakibat mudahnya semak akan mudah
Serangan hama dan penyakit tersebut tampak melalui gejala-gejala fisik yang timbul pada tanaman. Sehingga, jika tidak segera dikendalikan, maka dapat mengakibatkan rendahnya perkembangan dan produktivitas kelapa sawit.
Salahseorang warga sekitar yang kebetulan sedang mencari rumput untuk sapi di areal itu bilang; ”Kami rutin mencari rumput di kebun sini bang, mengingat di kebun ini banyak tumbuh rumput liar yang kebetulan disukai ternak kami.”ungkapnya
Sementara awak media langsung konfirmasi via pesan whatsapp Asisten afdeling II Agus Salim Siregar bungkam alias tidak ada jawaban. ketika dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp selaku Askep Tanaman Rayon A Rahmat terkait kondisi TBM(Tanaman Belum Menghasilkan) yang semak belukar dan tidak adanya Kacangan (MUCUNA),Tidak ada Tanggapan walau pesan sudah tanda contreng dua.hingga dilayangkan berita ke Redaksi.(RG)