KABUPATEN TANGERANG – Miris lantaran tak ada mobil Ambulance Desa, seorang warga Kampung Sondol, Desa Kemuning, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, yang sakit keras terpaksa harus dibawa dengan menggunakan mobl Pick Up ke rumah sakit.
Hal ini lantaran tak adanya mobil siaga (Ambulance) di Desa, hingga mempersulit Kepala Desa untuk membantu warga yang terkena musibah dan perlu dibawa ke rumah sakit secepatnya.(11/10/2024)
Dalam video berdurasi 6 detik yang diterima Awak media, seorang perempuan paruh baya yang mengenakan kerudung dan berselimut, terbaring lemas. Lima orang lainnya duduk mendampingi perempuan itu diatas mobil Pickup atau losbak
Diketahui perempuan paruh baya dalam video tersebut bernama Asmunah, warga Kampung Sondol, Desa Kemuning, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang, Banten. Perempuan itu dibawa ke rumah sakit hanya menggunakan mobil pick up bak terbuka
Dalam keterangannya Kepala Desa Kemuning Jamaludin SE tidak membantah dengan ada video salah seorang warganya yang dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil pick up.
Dirinya mengatakan, mobil pick up dalam video itu, biasanya digunakan untuk mengangkut kelapa,” ucapnya.
”Pengemudinya, Ketua RT di wilayah kami. Ketua RT kami itu terpaksa membawa warga ke rumah sakit pakai mobil pick up. Lantaran pihak Desa tak memiliki kendaraan atau mobil Ambulance Desa seperti Desa lainnya,” kata Jamaludin
Jamaludin juga menuturkan, salah satu anak buahnya yang akrab disapa RW Sura, yang biasa membawa warga ke rumah sakit, kebetulan pada waktu itu sedang mengantar warga juga ke rumah sakit pada hari yang sama.
”Karena kondisi Bu Asmunah juga sudah lemas dan harus segera kontrol ke RSUD Balaraja, maka salah satu RT kami bawa Bu Asmunah pakai mobil yang ada. Sementara pada hari Jumat itu, saya sedang ada kegiatan rapat ke Serang,” tuturnya.
Jamaludin menjelaskan Pemdes Kemuning telah memang telah mengalokasikan anggaran mencapai Rp.200 juta untuk pengadaan mobil siaga di tahun 2021, Namun entah kenapa pada tahun itu, Pemdes tidak diperbolehkan melakukan pengadaan mobil di Desa., hingga akhirnya terpaksa, alokasi anggaran sebesar itu tidak terserap atau tidak digunakan,” terangnya.
”Hingga kini. Bahkan hingga 2025, info yang kami terima, Desa belum boleh mengajukan pengadaan mobil. Padahal, bukan Desa kami saja, Desa – Desa lain juga pasti butuh kendaraan mobil siaga ataupun mobil ambulan,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala Desa Merak Kecamatan Sukamulya, Ahmad Agus atau yang akrab dipanggil Ambek juga mengaku belum memiliki mobil siaga atau mobil ambulance Desa. Karena itu, mobil operasional pribadi Kepala Desa di alih fungsikan untuk mobil siaga Desa Merak.
”Kalau Desa yang belum punya mobil siaga atau ambulance, sudah biasa antar warga pakai mobil pribadi yang ada.”Kalau saya, karena saya engga punya mobil Desa jadi mobil operasional saya, yang saya alih fungsikan jadi mobil siaga,” ucapnya.
Ambek menambahkan, mobil siaga atau mobil ambulance merupakan kebutuhan penting untuk masyarakat Desa Merak, ia berharap kedepan Pemerintah Daerah memperbolehkan Pemdes memanfaatkan APBDesa untuk pengadaan mobil siaga atau mobil ambulance Desa
(Yanto)