Simalungun – Pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) di Huta III , Nagori Jawa Baru, Kecamatan Hutabayu Raja, Kab. Simalungun kembali menuai kritik tajam. Proyek yang seharusnya mendukung keselamatan dan ketahanan wilayah tersebut, justru dikhawatirkan menjadi ancaman baru bagi warga,kamis(29/01/2025). Proyek TPT dengan volume 3,2 M X 12 M tersebut bersumber dari Anggaran Dana Desa tahun 2024, dengan nilai anggaran Rp. 70.848.880;00. Bahkan dalam hal ini proyek tersebut diduga telah terjadi mark up anggaran.
Pantauan langsung oleh awak media menemukan sejumlah kejanggalan dalam pelaksanaan proyek. Salah satu temuan yang paling mencolok adalah tidak adanya dilakukan timbunan pada bahu jalan sehingga, bahu jalan tampak mengganga menjadi lobang besar. Lebih parahnya lagi, besi yang seharusnya menjadi pondasi tampak tidak dilakukan pengecoran sehingga besi tampak terlihat tidak berfungsi. Selain itu pemasangan batu kali yang menjadi material utama proyek tersebut tampak dilakukan secara asal-asalan. Batu terlihat tidak tersusun dengan rapi melainkan bergelombang atau tidak rata dan tidak di plester sebagian.
“ kami warga disini meragukan kualitas pembangunan ini, lihat saja pondasi besi ditanam langsung tanpa terlebih dahulu dicor, proyek ini untuk tembok penahan tanah jadi harus benar – benar memiliki pondasi yang kokoh” ujar salah seorang warga ditemui di lokasi proyek.
Kualitas yang buruk menambah kekhawatiran akan ketahanan TPT tersebut. Dengan tidak adanya coran pondasi yang memadai, maka struktur penahan tanah bisa saja rentan runtuh di kemudian hari, terutama jika dihadapkan pada kondisi cuaca ekstrem.
Dari hasil temuan ini, Inspektorat Kabupaten Simalungun diharapkan segera turun tangan untuk melakukan pemeriksaan terhadap proses pembangunan desa tersebut. Pengawasan ketat dan tindakan tegas sangat diperlukan agar pembangunan dapat dilaksanakan dengan standar yang memadai, demi mencegah potensi bencana yang lebih besar.
Proyek pembangunan TPT ini seharusnya menjadi langkah perlindungan, namun jika dikerjakan tanpa perencanaan yang matang, justru bisa menjadi ancaman bagi warga sekitar.( RG)