Simalungun – Penyiangan yaitu membersihkan gulma yang tumbuh disekitar tanaman kelapa sawit. Gulma merupakan tanaman pengganggu yang dapat mengambil nutrisi dan makanan pokok tanaman sawit, sehingga tanaman sawit akan tumbuh tidak maksimal. Maka sebaiknya kendalikan gulma secara baik.
Adapun program budidaya kelapa sawit salah satunya adalah melakukan pemeliharaan tanaman produksi Kelapa sawit dengan baik dan benar. Setelah ditanam, pohon kelapa sawit juga harus dirawat agar produksi budidaya kelapa sawit menjadi optimal. Dan dalam pemeliharaannya sering disebut Penyiangan.
Namun PTPN IV Unit Mayang Regional II diduga tidak melakukan penyiangan dengan baik dan benar seperti yang telah diterapkan dalam Standar Operasional Prosedur (SOP) seperti yang terlihat di Afdel IV tepatnya di 12 AE, dimana pokok sawit menghasilkan dilokasi tersebut dibiarkan digerayangi oleh gulma pengganggu sehingga akan berakibat akan berkurangnya hasil produksi perkebunan kelapa sawit, padahal dana anggaran untuk program tersebut telah disediakan oleh Palmco, dan di Duga sebagian Dana pemeliharaan tersebut masuk kantong oknum – oknum tertentu.
Pantauan awak media dilapangan Rabu(4/12/24 ) tidak dilakukannya penyiangan kepada gulma pengganggu seperti semak belukar yang sampai melilit ke ujung Tanaman Produksi ditemukan dilokasi di areal HGU PTPN IV Unit Mayang Afdeling IV milik Plat merah tersebut.
Awak media konfirmasi via pesan WhatsApp selaku Asisten Afdeling IV Ridwan Harahap terkait Tanaman menghasilkan (TM) yang semak belukar Melilit pokok Namun awak media sudah di blokir.
Antoni siallagan selaku sosial control sangat menyayangkan keadaan tanaman produksi menghasilkan PTPN IV Unit Mayang “Sudah berulang kali Media Menyoroti Kinerja menegemen Unit Mayang Regional II ini, namun tidak ada tindakan.Banyak ahli – ahli tanaman kelapa sawit di PTPN IV Medan apakah memang ada disarankan gulma yang tumbuh subur di areal kelapa sawit akan menghasilkan buah yang baik?, Ahli tanaman di PTPN IV itu adalah orang – orang yang sudah teruji, dan bahkan sudah orang – orang terpilih, jadi hal ini tidak boleh dibiarkan.” Tegasnya
Siallagan juga meminta kepada Regional Head agar kinerja management PTPN IV Unit Mayang Regional II Manager, Askep hinga asisten Afdeling agar ditinjau kembali dan segera menurunkan team Audit SPI ( Satuan Pengawasan intern) karena diduga telah terjadi tindak pidana korupsi yang dapat merugikan PTPN IV dan Palmco. ” Kalau management tidak peduli dengan aset BUMN ini kinerja manager beserta jajarannya perlu sangat dipertanyakan “. Tegas Siallagan. (RG)